Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imam Besar Al Azhar: Umat Islam Mengidap Penyakit Kritis

Reporter

image-gnews
Presiden Jokowi (kiri) bersama Imam Besar Al Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, bersiap meninggalkan ruangan seusai pembukaan KTT tentang Wasathiyah Islam di Istana Bogor, 1 Maret 2018. KTT  membahas implementasi Islam Moderat dalam konteks tantangan dan peluang dalam peradaban global. ANTARA/Wahyu Putro A
Presiden Jokowi (kiri) bersama Imam Besar Al Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, bersiap meninggalkan ruangan seusai pembukaan KTT tentang Wasathiyah Islam di Istana Bogor, 1 Maret 2018. KTT membahas implementasi Islam Moderat dalam konteks tantangan dan peluang dalam peradaban global. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perpecahan dapat melemahkan umat Islam. Peringatan itu disampaikan oleh Imam Besar Al-Azhar, Kairo, Mesir, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, yang menyoroti perpecahan dalam Islam. 

Dia mencontohkan beberapa perpecahan tersebut di antaranya beberapa ulama berpendapat konsep Aristoteles, fisluf dari Yunani, dekat dengan Islam. Namun ada pula ulama yang mengambil posisi di tengah, yakni tidak bersikap berlebihan atau ekstrim.

Baca : Universitas Al Azhar Kairo Mengecam Penghapusan Ayat Al Quran

Presiden Jokowi (kiri) bersama Imam Besar Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb (tengah) dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin (kiri) menghadiri pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Wasathiyah Islam di Istana Bogor, 1 Mei 2018. KTT ini dihadiri sekitar seratus ulama dan cendekiawan muslim dunia. ANTARA/Wahyu Putro A

Menurut Ath-Thayeb, bersikap moderat adalah pilihan baik sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, moderat yang berarti berimbang. Sebaliknya, sikap ekstrim merupakan suatu dosa. Sebab ekstrim adalah suatu sikap yang terlalu berani, gegabah dan terlalu berlebihan. 

“Sesunguhnya perselisihan umat Islam dua abad yang lalu karena perselisihan mereka dalam memahami makna moderat yang semestinya,” kata Ath-Thayeb, dalam pembukaan forum  'high level consultation of world muslim scholars on wasatyyat Islam' di Bogor, Jawa Barat, 1 Mei 2018. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Jokowi dan Imam Besar Al Azhar Santap Siang di Kebun Raya Bogor 

Untuk itu, wasatyyat Islam merupakan sebuah sikap krusial dalam menghadapi perbedaan. Pasalnya, wasatyyat Islam berarti berada di tengah atau tidak terlalu ekstrim karena sikap berlebihan menyimpan keburukan. 

“Islam Moderat atau wasatyyat Islam tidak akan pernah mengkafirkan Muslim selama dia masih bersyahadat dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah yang Al Azhar jaga sedari dulu hingga saat ini, yakni menjaga wasatyyat Islam di tengah umat Islam yang dihadapkan pada kelompok dengan mazhab yang ekstrim,” kata Ath-Thayeb. 

Moderat dalam Islam berbeda dengan moderat dalam versi para filsuf Yunani. Moderat dalam Islam adalah memberikan pilihan kepada umatnya untuk melakukan kebaikan atau dia memilih keburukan. Istilah moderat atau wasatyyat Islam lahir dari kemudahan syariat Islam itu sendiri yang ditujukan memudahkan para penganutnya. 

Ath-Thayeb memperingatkan umat Islam saat ini menghadapi banyak tantangan yang muncul karena umat Islam mengidap ‘penyakit-penyakit’ kritis dari dalam. Penyakit itu karena umat Islam mengandalkan negara-negara Islam dalam mengatasi tantangan, dan bukan berharap serta meminta kepada Allah. Padahal hanya Tuhan yang dapat mengangkat penderitaan mereka. Percaya kepada Allah juga akan melindungi mereka dalam upaya membela agama-Nya dan musuh-musuh yang menentang agama Allah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf di Parlemen Skotlandia di Holyrood, di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 30 Maret 2023. REUTERS/Russell Cheyne
PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.


Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

3 hari lalu

Pantai di Maladewa (Pixabay)
Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.


Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

4 hari lalu

Pusat Sejarah Bukhara, di Uzbekistan. UNESCO menetapkan tempat ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1993. Terletak di Jlaur Sutra, Bukhara adalah contoh paling komplit kota abad pertengahan di Asia Tengah, termasuk makam Ismail Samani, dan manara masjid Poi-Kalyan dari abad ke-11. AP/Fotolia
Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.


Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Tugu Peringatan Angkatan Bersenjata terbesar di Arboretum. Thenma.org.uk
Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia


Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Umat Muslim berdoa sebelum mereka makan makanan berbuka puasa di sebuah toko baju, selama bulan puasa Ramadan di kawasan tua Delhi, India, 29 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.


Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

7 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

10 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

11 hari lalu

Ayana Moon merayakan Idul Fitri bersama adiknya, Aydin Moon yang belum lama menjadi mualaf. Foto IG @aydinmoon.
7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

11 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.